Thursday, April 24, 2014

Pagi yang Sibuk

Saat pagi menyapa, aku diusir keluar
Dipaksa bertemu ilmu yang sudah 3 tahun ku geluti.
Ya, terkadang malas menyapa
bergantian dengan semangat bak ombak yang saling bergulung di laut.

Saat pagi menyapa, kulihat ke ujung jalan.
Terpaan cahaya matahari pagi membelai setiap lekuk dari Gunung Salak.
Ahh,, menggemaskan.
Tak akan pernah ku menemui pemandangan seperti itu jika di rumah.

Setiap jiwa yang lalu lalang.
Sibuk, sangat sibuk
Ramai, sangat ramai.
Setiap jiwa memiliki tujuannya sendiri hari ini
Yang terlihat dan tidak terlihat
Yang nampak dan yang tembus pandang
Yang tersadar dan yang terfikirkan
Yang terlintas dan yang berbekas

Jika ku malas diajak bermain oleh semua fikiran itu
ku pilih jalan lain, walau memutar jauh, asal sepi
Jika sedang diburu waktu, terpaksa ku pandang jauh ke bawah
Menunduk
Menghitung semut, menghempas debu
Asal urusan mereka tak menghuni fikiranku